dia "yang terindah" disaat aku pertama kali melihat tatapan matanya aku seakan tak mampu melihatnya dan memalingkan wajah, dan aku mulai mencari ketidak tahuanku dengan berada dibalik keterpurukannya, dan membuat pipinya memerah.
entah aku kehabisan cara untuk merebut hatinya, ataukan hatinya telah terisi oleh seseorang yang lebih baik disana.
dengan ketidak tahuanku aku melalui mencari tau suatu kebenaran itu. kumelihat telepon genggam miliknya dan meraihnya, tak lama berada digenggamanku aku membaca untaian kata itu dan membuatku tersentak dan mulai sadar akan tersisanya diriku.
akupun mulai menarik diri agar ia tak terganggu dengan kebodohanku. ditengah perjlana mencari cinta yang lain ternyata ku mendapatkannya namun ia tak mempu mengajariku mencinta dalam keadaan terhina dan tersiksa, dan itu pun tak berjalan cukup lama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar